03031421

4:51 pm

Ketika hati ini tak berdaya lagi, kemana ku harus mengadu selain kepada-Mu
Jiwa ini terasa hancur, luluh lantak
Maafkan hamba-Mu yang tak mampu bersyukur ini
Tak mampu mendapatkan hikmah di setiap episode dan skenario-Mu
Betapa kerdil jiwa ini, yaa Robb,
Beri aku kesabaran dalam kesabaran
Terangi hati dan pikiranku
Katakan apa yang harus aku lakukan
Haruskah aku berontak?
Atau haruskah aku telan semua ini bulat-bulat?
Engkau yang Maha Tahu
Jika aku memang benar, maka aku akan berjuang
Dan jika yang terbaik untukku adalah diam, maka aku akan diam
Beri petunjuk-Mu apa yang terbaik untukku
Dan apapun yang terbaik untukku itu, aku memohon pada-Mu
Berilah aku kekuatan dengan kekuatan-Mu
Beri aku ilmu dengan ilmu-Mu
Beri aku cahaya dengan cahaya-Mu
Bekali aku dengan ketabahan dan kesabaran
Janganlah Engkau diam menatapku seperti itu
Memang aku penakut, aku pengecut
Aku telah kalah
Tapi aku masih punya keinginan dan harapan
Dan semuanya kuserahkan pada-Mu
Hapuslah semua noda yang telah lalu
Kumohon bersihkan diri ini
Dan berikan aku keshalihan, sehingga kudapatkan yang shalih pula
Beri aku jawaban atas kegundahanku ini

Telah datang padaku hal yang telah pasti dan aku takutkan. Bukan, bukan maksudku mau menghindar. Aku hanya tak mampu menghadapinya. Aku tak mampu melawan ke-tak mau-an-ku ini. Entah, semakin kutekan semakin besar kebencianku. Apa yang telah datang itu bukan lagi kemauanku.
Apakah aku telah bosan? Mengapa aku mengharapkan ini?
Aku hanya ingin mencintai-Mu. Dicintai-Mu.
Dan aku mengharapkan yang datang itu adalah juga yang benar-benar mencintai-Mu dan dicintai-Mu.
Mungkinkah aku mendapatkannya, sementara yang ku tak mau telah datang?
Ataukah aku terlalu kotor untuk memasuki istana-Mu?
Aku yakin akan pertolongan-Mu. Tapi aku tak tahu apa yang harus aku lakukan sebagai suatu usaha. Dan aku khawatir ini akan mengikis keyakinanku itu.
Maafkan aku, yang tak mampu mengambil setiap hikmah. Tapi kali ini berilah aku jawaban. Bagaimana sikapku? Atau aku mungkin memang tak pernah punya pendirian.
Maafkan aku yang pengecut. Tak mampu berusaha, tak mau menanggung resiko.
Tapi harapan ini tinggi. Kebencian ini juga tinggi. Dan ku tak sanggup untuk bertahan dan menerima. Jiwaku menolak. Tapi jasadku tak berkutik. Aku terkungkung. Aku terpenjara. Sementara hatiku tak mampu menahan. Aku ingin menangis. Tapi air mata ini telah habis. Aku ingin berteriak. Tapi suaraku telah hilang. Aku ingin berlari. Tapi kaki ini tertahan.
Bukan aku mengingkari-Mu. Aku hanya ingin mengadu. Karena ku tak punya tempat mengadu selain pada-Mu.
Beri hamba petunjuk. Kuatkan hati hamba menerima semua ketentuan-Mu. Beri ketabahan kan kesabaran.
Jadikan semua ini tarbiyah dalam mendewasakan diri, dalam rangka mancari jalan keridloan-Mu. Amin.


Ciwaruga
5:33 pm


by: walijah shabirah

Tidak ada komentar: